Lukisan Seorang Raja

Idris Sardi
0

Pada suatu masa, ada sebuah Kerajaan. Raja di sana hanya memiliki satu kaki dan satu mata, tetapi dia sangat cerdas dan baik. Setiap orang di kerajaannya hidup bahagia dan sehat karena rajanya. Suatu hari raja sedang berjalan melalui lorong istana dan melihat potret leluhurnya. Dia berpikir bahwa suatu hari anak-anaknya akan berjalan di lorong yang sama dan mengingat semua leluhur melalui potret-potret ini.

Tapi, raja tidak melukis potretnya. Karena cacat fisiknya, ia tidak yakin bagaimana hasilnya. Jadi dia mengundang banyak pelukis terkenal dari kerajaannya dan lainnya ke pengadilan. Raja kemudian mengumumkan bahwa dia ingin potret indah yang dibuat dari dirinya ditempatkan di istana. Pelukis yang bisa melakukan ini harus tampil ke depan. Dia akan dihargai berdasarkan bagaimana lukisan itu muncul.

Semua pelukis mulai berpikir bahwa raja hanya memiliki satu kaki dan satu mata. Bagaimana fotonya bisa dibuat sangat indah? Itu tidak mungkin dan jika gambar itu tidak kelihatan indah maka raja akan marah dan menghukum mereka. Jadi satu demi satu, semua mulai membuat alasan dan dengan sopan menolak untuk membuat lukisan raja.

Tetapi tiba-tiba seorang pelukis mengangkat tangannya dan berkata bahwa saya akan membuat potret Anda yang sangat indah yang pasti akan Anda sukai. Raja menjadi senang mendengarnya dan pelukis lain jadi penasaran. Raja memberinya izin dan pelukis mulai menggambar potret itu. Dia kemudian mengisi gambar dengan cat. Akhirnya, setelah lama, ia mengatakan bahwa potretnya sudah siap!

Semua punggawa istana, pelukis lain penasaran dan gugup berpikir, Bagaimana bisa pelukis membuat potret raja cantik karena raja cacat fisik? Bagaimana jika raja tidak menyukai lukisan itu dan menjadi marah? Tetapi ketika pelukis mempresentasikan potret itu, semua orang di pengadilan, termasuk raja, pergi dengan terpana.

Pelukis itu membuat potret di mana raja duduk di atas kuda, di satu kaki, memegang busur dan mengarahkan panah dengan satu mata tertutup. Raja sangat senang melihat bahwa pelukis telah membuat potret yang indah dengan secara cerdik menyembunyikan ketidakmampuan raja. Raja memberinya hadiah besar.


Moral: Kita harus selalu berpikiran positif terhadap orang lain dan mengabaikan kekurangan mereka. Kita harus belajar untuk fokus pada hal-hal yang baik daripada mencoba menyembunyikan kelemahan. Jika kita berpikir dan melakukan pendekatan secara positif bahkan dalam situasi negatif, maka kita akan dapat menyelesaikan masalah kita dengan lebih efisien.

Dikutip dari:moralstories.org 

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)